Selasa, 10 Januari 2012

PANCI (Pemerkosaan Atas Nama CInta)


Remaja adalah masa peralihan dimana seseorang itu beranjak dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Namun sebelum menjadi dewasa seseorang itu akan akan melalui fase perkembangan setelah masa kanak-kanak yaitu remaja.Di fase ini seseorang itu akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikisnya serta   perubahan sosial.
Pergaulan remaja masa kini lebih banyak menggambarkan bagaimana indahnya surga dunia dan tidak menghiraukan norma – norma agama dan kesusilaan yang ada, serta bagi mereka yang tidak mencobanya di anggap tidak gaul.
  PEMERKOSAAN ATAS NAMA CINTA. Pemerkosaan selalu diidentikkan dengan tindakan kekerasan atau kekejaman, di bawah tekanan atau ancaman dan pelakunya dapat di kategorikan sebagai seorang penjahat (kriminal). Film – film kemudian memperparah gambaran ini. Seorang pemerkosa selalu ditampilkan  dengan simbol- simbol berwajah sangar, berjambang lebat, bertubuh hitam kekar,dan tentu saja maniak sex, memang tidak semua gambaran- gambaran tadi salah. Akan tetapi juga tidak sedikit dari gambaran tadi yang sangat keliru, bahkan menyesatkan.
  Bentuk lain dari pemerkosaan dalam bingkai cinta dalam sebuah bangunan ikatan mahligai pranikah yang bernama “pacaran”. Pacaran itu sendiri adalah sebuah ikatan yang dibangun di atas komitmen dan kepercayaan karena dipicu oleh rasa cinta dan sayang kepada pasangannya.
  Seluruh kasus pemerkosaan yang terjadi di dalam bingkai pacaran tadi ikatannya adalah atas nama “CINTA”, yang melahirkan komitmen-komitmen dan peraturan–peraturan yang bisa jadi sebagai lahirnya pemerkosaan itu sendiri. Misalnya baru pacaran tapi pasangan kita sudah membuat peraturan- peraturan, jika laki- laki: Tidak boleh merokok, tidak boleh punya atau mengerjakan tugas dengan teman cewek, setiap hari wajib lapor via telepon, SMS,ngapel, wajib antar jemput kemanapun di butuhkan. Jika perempuan : Tidak boleh mengerjakan tugas dengan cowok lain, kemana- mana tidak boleh sendirian, pulang pergi sekolah atau kuliah harus bersama, kalau di telepon jam sekian harus sudah ada di rumah.
Kata orang yang sedang kasmaran “apapun ku lakukan untukmu, itu bukti cintaku”. Banyak cara digunakan untuk mengekspresikan rasa saying terhadap pacar. Selama tujuannya saling menguntungkan antar mereka. Indahnya kata-kata seringkali menipu penalaran kita, sehingga kita mau melakukan apapun demi memenuhi keinginan orang yang merayu kita.
Pada kasus ini, kata “sayang” dan “cinta” akan dijadikan senjata yang paling ampuh untuk pasangannya. Contoh diatas dapat dikatakan sebagai “pemerkosaan hak asasi cinta”. Mencintai tidak sama dengan mengekang, melarang, mendikte, mengatur, bahkan memaksa. Mencintai adalah keinginan untuk selalu memberi, mempersembahkan yang terbaik, menjaga, menghargai pendapat, menjaga kehormatan, dan harga diri orang yang dicintai. Katanya cinta, tapi “kehormatan” sang pacar tidak dijaga, malah diminta sebelum tiba waktunya. Contoh tadi masuk dalam kelompok pemerkosaan, minimal pemerkosaan terhadap hati nurani, hak untuk tentram dan menikmati rasa nyaman.
Berikut ini adalah contoh salah satu bentuk pemerkosaan dan pemaksaan atas nama cinta:
Co: “Ayolah dek, sekali ini aja, mas janji...”
Ce: “Tapi adek takut hamil, Mas...!”
Co: “Nggak, kalo cuma sekali nggak hamil kok. Liat aja orang    yang udah menikah lima tahun malah belum hamil...”
Ce: “Sekali ini aja ya....?”
Co: “Iyaa...!”
Contoh lainnya yang juga biasa terjadi:
Co: “Sayang kan sama Mas. Mas pengen banget...!”
Ce: “Bukan adek nggak sayang mas. Tapi kita kan belum nikah. Adek takut dosa. Belum kalo adek hamil. Gimana kasih taunya ke mama sama papa...?”
Co: “Mas juga takut dosa, udah sekali ini kita tobat bareng-bareng. Yang penting untuk mengikat kita aja. Biar Mas bisa total nggak tergoda yang lainnya. Dan Mas juga yakin adek udah jadi milik mas seutuhnya?!”
Ce: “Terus kalo hamil, gimana?”
Co: “Ya nggak usah dimasukkin...(air maninya)!”
Ancaman-ancaman seperti inilah yang masuk dalam kategori kelompok pemerkosaan atas nama cinta. Pemaksaan itu dapat diungkapkan dalam rangkaian kata-kata yang halus, lemah lembut dan penuh simpatik.
Dan kembali kita harus menekankan bahwa mencintai itu tidak sama dengan mengekang, memaksa dengan gaya bahasa apapun dan atas alasan apapun juga. Jika memang pasangan benar-benar mencintai kita, maka dia akan benar-benar menjaga “kehormatan”. Menyentuhpun dia tidak akan mau, sebelum tuntunan agama memperkenankannya.
Gaya berpacaran remaja masa kini yang harus dihindari : Room oriented, Love in all the time, Show, Experiment, Just having fun
Bebas bukan berarti “bablas” .tidak sedikit para remaja yang mengartikan kebebasan tadi sebagai keblabasan.kebebasan harus disertai dengan rasa tanggung jawab,tidak hanya pada diri sendiri tapi juga pada orang tua, masyarakat dan yang lebih penting kepada TUHAN yang telah menetapkan aturan dan laranganNya dengan sangat jelas oleh karena itu kita harus menghindari cara – cara berpacaran yang sering dilakukan oleh para remaja seperti yang ada diatas.
Tipe-tipe cowok dan gaya pacaran yang wajib dihindari. Misalnya tipe pacar dan teman laki-laki yang wajib untuk dihindari: MS (maniak seks), PPB, (pendekar pemetik bunga), Kolektor, (CM (Cowok Matre), CTS (cowok tuna susila), (TP (tukang pukul), Wasit, Perayu, Destroyer (perusak) dan Addicted (kecanduan).

Sumber:
Wijayanto, Iip. 2003. Pemerkosaan Atas Nama Cinta, Potret Muram Interaksi Sosial Kaum Muda. Yogyakarta: TINTA
Stevenio, Andy. 2007. Parade ABG, Gaya “GAUL” Remaja Masa Kini. Yogyakarta: PUSTAKA ANGGREK
B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar